Mohon komen di sini! ()

Kamis, 10 April 2014

Tingkah Laku Ikan Layang (Decapterus spp.)



MAKALAH TINGKAH LAKU IKAN
IKAN LAYANG ( Decapterus spp.)
Tugas terstruktur mata kuliah tingkah laku ikan
Dosen Pembimbing :
Ir. Agus Tumulyadi, MP.



Oleh:
 Nama        : Riska Kurniawati
 NIM          :125080201111007


PROGAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

DAFTAR ISI

BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................     1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................     1
1.3 Tujuan................................................................................................................      1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Layang (Decapterus kurroides)................................................    2
            
2.1.1 Klasifikasi dan morfologi.......................................................................      2
2.2 Tingkah Laku Ikan layang (Decapterus spp) ...................................................    4
2.2.1 Tingkah Laku Terhadap Cahaya..........................................................       4
2.2.2 Tingkah Laku Terhadap Arus..............................................................       4
2.3 Tingkat Kematangan Gonad.........................................................................        4
2.4    Habitat........................................................................................................        5
2.5    Sebaran.......................................................................................................        5
2.6    Musim dan daerah penangkapan............................................................        6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................        7


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengetahuan tingkah laku ikan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perikanan terutama dalam bidang penangkapan. Tingkah laku ikan ini di gunakan sebagai tolak ukur dalam perancangan alat tangkap agar hasil yang ditangkap optimal dan juga efektif dioperasikan.
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu hasil terpenting dari sumberdaya perikanan pelagis kecil di Laut Jawa, dan mempunyai nilai ekonomis penting, sehingga banyak dicari dan ditangkap oleh armada purse seine sebagai target utama hasil tangkapan. Ikan Layang selain mempunyai nilai ekonomis penting di Jawa, dagingnya memiliki tekstur yang kompak dengan citarasa yang banyak digemari orang, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pemenuhan protein hewani bagi rakyat. Ikan layang (Decapterus spp) merupakan hasil tangkapan utama perikanan purse seine di Laut Jawa, dengan tingkat produksi 60% dari hasil tangkapan total, ikan pelagis kecil lainnya. seperti ikan Kembung, Lemuru, Selar Bentong dan Tembang (Aziz,dkk.,(2000) dalam Prihatini, 2006).

1.2 Rumusan Masalah
a)      bagaimana morfologi ikan layur (Decapterus spp.)?
b)      bagaimana distribusi dari ikan layur (Decapterus spp.)?
1.3 Tujuan
a)      Mengetahui morfologi dari masing-masing spesies ikan layur (Decapterus spp.)
b)      Mengetahui distribusi dari ikan layur (Decapterus spp.)










                                                                   BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1              Deskripsi Ikan Layang (Decapterus kurroides)
2.1.1 Klasifikasi dan morfologi
Menurut Bleeker (1855) diacu dalam Prihatini (2006), ikan layang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom           : Animalia
Filum                 : Chordata
Super Kelas       : Pisces
Kelas                  : Actinopterygii
Sub Kelas          : Teleostei
Ordo                  : Perciformes
Famili                 : Carangidae
Genus                : Decapterus
Spesies               :  
-       Decapterus kurroides
-       Decapterus macrosoma
-       Decapterus lajang
-       Decapterus kurroides
-       Decapterus muruadsi
-       Decapterus macarellus

                                          
Gambar 1. Ikan layang )                                             Gambar 2. Ikan layang
(Decapterus kurroides)                                               (Decapterus russeli)

                                          
Gambar 3. Ikan layang                                              Gambar 4. Ikan layang
(Decapterus macrosoma)                                                           (Decapterus lajang)
                            

Gambar 5. Ikan layang                                              Gambar 6. Ikan layang
 (Decapterus kurroides)                                              (Decapterus macarellus)

Ikan layang hidup di perairan lepas pantai, dan ikan ini biasa memakan plankton-plankton kecil. Decapterus kurroides memiliki ciri morfologi sebagai berikut, dua sirip punggung (dorsal), dorsal 1 memiliki 8 jari-jari keras dan dorsal 2 memiliki 1 jari-jari keras dan 28-29 jari-jari lemah. Sirip dubur (anal) memiliki 3 jari-jari keras dan 22-25 jari-jari lemah. 5 Tubuhnya memiliki warna hijau kebiruan di daerah atas dan keperakan di daerah bawah, operculum memiliki bintik-bintik hitam kecil. Insang dilindungi oleh membran halus.
Decapterus russelli di Indonesia disebut juga dengan Benggol, Kerok, dan Layang. Ikan ini memiliki bentuk badan memanjang dan sedikit gepeng. Ciri lain adalah dibelakang sirip pinggung kedua dan sirip dubur terdapat 1 jari-jari sirip tambahan (finlet). Tubuhnya berwarna biru kehijauan, hijau pupus pada bagian atas, dan putih perak pada bagian bawah. Siripnya berwarna abu kekuningan. Ikan ini memiliki satu totol hitam pada tepian atas penutup ingsang. Decapterus macrosoma disebut juga benggol deles, layang lidi, dan luncu. Ikan jenis ini memiliki bentuk badan memanjang sperti cerutu dengan panjang mencapai 40cm. Tubuhnya berwarna biru kehijauan bagian atas, dan putih perak bagian bawah. Sirip-siripnya kuning pucat dan juga memiliki satu totol hitam pada bagian atas penutup ingsang.
Decapterus lajang  memiliki rahang atas yang mencapai lengkung terdepan. Tubuhnya berwarna biru pada bagian atas dan pada bagian bawah berwarna putih. Dalam keadaan segar siripnya berwarna merah jambu. Ikan ini memiliki totol hitam pada bagian belakang tuutp ingsang.
Decapterus kurroides memiliki tubuh memanjang dan sedikit gepeng. Panjang tubuh mencapai 17cm. Badan bagian atas berwarna biru kehijauan dan bagian bawah berwarna putih keperak-perakan. Sirip ekor berwarna merah, sirip dorsal kadang berwarna kehitaman dan sirip yang lain berwarna putih. Terdapat satu bintik hitam pada garis tepi operculum.
Decapterus muruadsi memiliki rahang atas hampir mencapai lengkung terdepan. Tubuh bagian atas berwarna gelap dan bagian bawah berwarna putih. Pada bagian tengan tubuhnya terdapat sirip memanjang berwarna kuning.
Decapterus macarellus disebut juga dengan melalugis biru. Ikan ini tidak memiliki gigi pada rahang atas. Tubuhnya berwarba biru metalik sampai kehitaman pada bagian atas dan putih keperakan pada bagian bawah dengan panjang tubuh mencapai 28cm. Sirip ekor berwarna kuning kehitaman dan sirip lainnya berwarna putih kehitaman. Ikan jenis ini juga memiliki bintik hitam kecil pada garis tepi operculum.

2.2 Tingkah Laku Ikan layang (Decapterus spp)
2.2.1 Tingkah Laku Terhadap Cahaya
Ikan layang (Decapterus spp) mempunyai tingkah laku fototaksis positif dimana ikan akan selalu mendekati cahaya ketika malam hari. Pada umumnya ikan pelagis akan muncul ke lapisan permukaan sebelum matahari terbenam dan biasanya ikan-ikan tersebut akan membentuk kelompok. Sesudah matahari terbenam, ikan-ikan tersebut menyebar ke dalam kolom air dan mencari lapisan yang lebih dalam.
2.2.2 Tingkah Laku Terhadap Arus
Ikan layang meskipun aktif berenang, namun terkadang tidak aktif pada saat membentuk gerombolan di suatu daerah yang sempit atau disekitar benda-benda terapung. Oleh karena itu nelayan payang dan purse seine di Jawa memasang rumpon dalam aktivitas penangkapan mereka. Menurut Sumarto dalam Prihatini (2006) sifat menggerombol ikan menentang arus. Sifat menggerombol ikan layang tidak terbatas dengan ikan sejenisnya, bahkan kerap kali bergabung dengan jenis lainnya, seperti bawal (Stromateus sp) , Selar (Caranx sp) , ikan Tembang (Sardinella sp) dan lain-lainnya.

2.3   Tingkat Kematangan Gonad
Dalam pencatatan komposisi kematangan gonad dihubungkan dengan waktu akan didapat daur perkembangan gonad tersebut, namun bergantung kepada pola dan macam pemijahannya spesies yang bersangkutan. Persentase TKG dapat dipakai untuk menduga waktu terjadinya pemijahan. Ikan yang mempuyai satu musim pemijahan panjang, akan ditandai dengan peningkatan persentase TKG yang tinggi pada setiap akan mendekati musim pemijahan. Bagi ikan yang mempunyai musim pemijahan sepanjang tahun, pada pengambilan contoh setiap saat akan didapatkan komposisi tingkat kematangan gonad (TKG) terdiri dari berbagai tingkat dengan persentase yang tidak sama.
Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan pengamatan secara morfologi melalui bentuk, ukuran panjang dan berat warna dan Perkembangan isi gonad yang dapat dilihat. Informasi ini dapat dijadikan dasar pengaturan besarnya mata jaring. Besarnya mata jaring ditetapkan sedemikian rupa sehingga paling tidak ikan yang ditangkap sudah memijah, minimal satu kali memijah, ikan layang (Decapterus kurroides) yang pertama kali memijah berkisar memiliki panjang cagak 25-27 cm (Prihatini, 2006).

2.4   Habitat
Ikan layang (Decapterus kurroides) merupakan spesies ikan layang yang berada di daerah dasar perairan. Penyebaran ikan layang ini sangat menyebar di daerah perairan Indonesia, yaitu dari Pulau Seribu, P. bawean, P. Masalembo, Selat Makassar, Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Flores, Arafuru, Selat Bali, dan Perairan Selatan Pulau Jawa. Decapterus kurroides termasuk jenis ikan layang yang agak langka yang terdapat di perairan Palabuhanratu, Labuhan, Muncar, Bali dan Aceh. Jenis ikan layang yang banyak di perairan Cisolok adalah jenis layang Decapterus Kurroides dan masyarakat sekitar perairan Cisolok menyebutnya ikan selayang.
Penyebaran ikan layang (Decapterus kurroides) di Indonesia terdapat di perairan Pasifik barat Indonesia, perairan Afrika Timur sampai Filiphina, perairan utara sampai selatan Jepang, perairan selatan sampai barat Australia (Bleeker, 1855 dalam Dahlan, 2012).
 Lingkungan ikan layang (Decapterus kurroides) cukup berbeda dengan jenis genus Decapterus lainnya, ikan ini berada di kedalaman 100-300 m, dan biasanya berada di kedalaman 150-300 m, dan biasa berinteraksi di karang (Saanin, 1984 dalam Dahlan, 2012).

2.5  Sebaran
Ikan layang tersebar di seluruh dunia. Ikan layang tersebar dengan mendiami daerah-daerah tropis dan subtropis di Lautan Indo-pasifik dan Lautan Atlantik. Jenis ikan layang sangat beragam, setiap jenisnya memiliki daerah sebaran yang berbeda, dan juga ada yang daerah sebarannya tumpang tindih satu sama lain. Jenis ikan layang Decapterus russeli memiliki daerah sebaran yang paling luas diantara jenis layang yang lainnya. Ikan layang jenis Decapterus kurroides ini hampir tertangkap di seluruh daerah perairan Indonesia, dan sangat dominan di perairan Jawa, mulai dari Pulau Masa Lembu, Pulau Bawean, dan juga seluruh daerah Kepulauan Seribu. Jenis ikan layang lainnya yaitu Decapterus layang tersebar di perairan-perairan dangkal dan untuk jenis Decapterus macrosoma tersebar di laut Jaluk. Berdasarkan data penangkapan di Indonesia, ikan layang jenis Decapterus layang tertangkap di Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Madura dan perairan laut dangkal lainnya di Indonesia, sedangkan jenis Decapterus macrosoma tertangkap oleh nelayan-nelayan di Laut Jeluk seperti Pulau Banda, Ambon, Sangihe, dan Selat Bali. Decapterus kurroides tergolong jenis ikan layang yang langka yang hanya tersebar di tiga daerah di Indonesia, yaitu di perairan Labuhan, perairan Selat Bali, dan juga di perairan Palabuhanratu, Jawa Barat, dalam jumlah besar pada musim-musim tertentu (Djamali, 1979 dalam Dahlan, 2012).
Sebaran ikan layang (Decapterus kurroides) sangat berkaitan erat dengan makanan ikan tersebut. Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan, dan sebaran ikan layang. Kebiasaan akan ikan layang dapat diketahui dengan melihat habitat ikan layang. Ikan layang merupakan pemakan plankton hewani, benthos, dan ikan-ikan kecil.

2.6  Musim dan daerah penangkapan
Musim penangkapan ikan layang tergantung dari pola migrasinya. Pola migrasi ikan layang adalah musiman, karena kebiasaan hidupnya sangat peka terhadap salinitas rendah, juga ikan layang melakukan migrasi setiap hari yaitu migrasi harian. Migrasi ikan layang, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu yang secara tidak langsung jenis pakannya itu dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Ikan layang tinggal di lautan luas atau juga tersebar di perairan teluk. Puncak produksi ikan layang di perairan Jawa terjadi dua kali dalam setahun yang kurang lebih jatuh pada bulan Januari-Maret dan Juli-September(Prihatini, 2006).
Puncak musim ini dapat berubah maju dan mundur sesuai dengan perubahan musim. Nelayan di perairan timur Pulau Seribu menangkap ikan layang pada akhir Juni sampai awal Juli yang memiliki ukuran kecil. Pada pekan-pekan berikutnya ikan layang tumbuh menjadi besar hingga mencapai ukuran 15 cm dan produksinya pun meningkat.



DAFTAR PUSTAKA

Dahlan,  Muh. Arifin. 2012. Keragaman Populasi dan Biologi Reprosuksi Ikan Layang   
                (Decapterus macrosoma Bleeker 1841) di Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk
                Bone. Universitas Hasanuddin. Makasar
Prihatini, Ambar. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp) Hasil
Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN Pekalongan. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar