MAKALAH
TINGKAH LAKU IKAN
IKAN
LAYANG ( Decapterus spp.)
Tugas
terstruktur mata kuliah tingkah laku ikan
Dosen
Pembimbing :
Ir. Agus
Tumulyadi, MP.
Oleh:
Nama :
Riska Kurniawati
NIM :125080201111007
PROGAM
STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
DAFTAR
ISI
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Layang (Decapterus kurroides)................................................ 2
2.1.1 Klasifikasi dan morfologi....................................................................... 2
2.2
Tingkah Laku Ikan layang (Decapterus
spp) ................................................... 4
2.2.1 Tingkah Laku Terhadap Cahaya.......................................................... 4
2.2.2 Tingkah Laku Terhadap Arus.............................................................. 4
2.3 Tingkat Kematangan
Gonad......................................................................... 4
2.4
Habitat........................................................................................................ 5
2.5
Sebaran....................................................................................................... 5
2.6
Musim dan
daerah penangkapan............................................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................. 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan tingkah laku ikan merupakan hal yang
sangat penting dalam dunia perikanan terutama dalam bidang penangkapan. Tingkah
laku ikan ini di gunakan sebagai tolak ukur dalam perancangan alat tangkap agar
hasil yang ditangkap optimal dan juga efektif dioperasikan.
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah
satu hasil terpenting dari sumberdaya perikanan pelagis kecil di Laut Jawa, dan
mempunyai nilai ekonomis penting, sehingga banyak dicari dan ditangkap oleh armada
purse seine sebagai target utama hasil tangkapan. Ikan Layang selain mempunyai
nilai ekonomis penting di Jawa, dagingnya memiliki tekstur yang kompak dengan
citarasa yang banyak digemari orang, sehingga dapat menjadi salah satu sumber
pemenuhan protein hewani bagi rakyat. Ikan layang (Decapterus spp) merupakan
hasil tangkapan utama perikanan purse seine di Laut Jawa, dengan tingkat
produksi 60% dari hasil tangkapan total, ikan pelagis kecil lainnya. seperti
ikan Kembung, Lemuru, Selar Bentong dan Tembang (Aziz,dkk.,(2000) dalam Prihatini, 2006).
1.2 Rumusan Masalah
a) bagaimana
morfologi ikan layur (Decapterus
spp.)?
b) bagaimana
distribusi dari ikan layur (Decapterus
spp.)?
1.3 Tujuan
a) Mengetahui
morfologi dari masing-masing spesies ikan layur (Decapterus spp.)
b) Mengetahui
distribusi dari ikan layur (Decapterus
spp.)
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Deskripsi Ikan Layang (Decapterus
kurroides)
2.1.1
Klasifikasi dan morfologi
Menurut
Bleeker (1855) diacu dalam Prihatini (2006), ikan layang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Super Kelas : Pisces
Kelas : Actinopterygii
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies :
- Decapterus
kurroides
-
Decapterus macrosoma
-
Decapterus lajang
-
Decapterus kurroides
-
Decapterus muruadsi
- Decapterus
macarellus
Gambar 1. Ikan layang ) Gambar
2. Ikan layang
(Decapterus kurroides) (Decapterus
russeli)
Gambar 3. Ikan layang Gambar 4. Ikan layang
(Decapterus macrosoma) (Decapterus lajang)
Gambar 5. Ikan layang Gambar
6. Ikan layang
(Decapterus
kurroides) (Decapterus macarellus)
Ikan
layang hidup di perairan lepas pantai, dan ikan ini biasa memakan
plankton-plankton kecil. Decapterus kurroides memiliki ciri morfologi
sebagai berikut, dua sirip punggung (dorsal), dorsal 1 memiliki 8
jari-jari keras dan dorsal 2 memiliki 1 jari-jari keras dan 28-29
jari-jari lemah. Sirip dubur (anal) memiliki 3 jari-jari keras dan 22-25
jari-jari lemah. 5 Tubuhnya memiliki warna hijau kebiruan di daerah atas dan
keperakan di daerah bawah, operculum memiliki bintik-bintik hitam kecil.
Insang dilindungi oleh membran halus.
Decapterus
russelli di Indonesia disebut juga dengan Benggol, Kerok, dan
Layang. Ikan ini memiliki bentuk badan memanjang dan sedikit gepeng. Ciri lain
adalah dibelakang sirip pinggung kedua dan sirip dubur terdapat 1 jari-jari
sirip tambahan (finlet). Tubuhnya berwarna biru kehijauan, hijau pupus
pada bagian atas, dan putih perak pada bagian bawah. Siripnya berwarna abu
kekuningan. Ikan ini memiliki satu totol hitam pada tepian atas penutup
ingsang. Decapterus
macrosoma disebut juga benggol deles, layang lidi, dan luncu.
Ikan jenis ini memiliki bentuk badan memanjang sperti cerutu dengan panjang
mencapai 40cm. Tubuhnya berwarna biru kehijauan bagian atas, dan putih perak
bagian bawah. Sirip-siripnya kuning pucat dan juga memiliki satu totol hitam
pada bagian atas penutup ingsang.
Decapterus
lajang memiliki
rahang atas yang mencapai lengkung terdepan. Tubuhnya berwarna biru pada bagian
atas dan pada bagian bawah berwarna putih. Dalam keadaan segar siripnya
berwarna merah jambu. Ikan ini memiliki totol hitam pada bagian belakang tuutp
ingsang.
Decapterus
kurroides memiliki tubuh memanjang dan sedikit gepeng. Panjang
tubuh mencapai 17cm. Badan bagian atas berwarna biru kehijauan dan bagian bawah
berwarna putih keperak-perakan. Sirip ekor berwarna merah, sirip dorsal kadang
berwarna kehitaman dan sirip yang lain berwarna putih. Terdapat satu bintik
hitam pada garis tepi operculum.
Decapterus
muruadsi memiliki rahang atas hampir mencapai lengkung
terdepan. Tubuh bagian atas berwarna gelap dan bagian bawah berwarna putih. Pada
bagian tengan tubuhnya terdapat sirip memanjang berwarna kuning.
Decapterus
macarellus disebut juga dengan melalugis biru. Ikan ini tidak
memiliki gigi pada rahang atas. Tubuhnya berwarba biru metalik sampai kehitaman
pada bagian atas dan putih keperakan pada bagian bawah dengan panjang tubuh
mencapai 28cm. Sirip ekor berwarna kuning kehitaman dan sirip lainnya berwarna
putih kehitaman. Ikan jenis ini juga memiliki bintik hitam kecil pada garis
tepi operculum.
2.2 Tingkah Laku Ikan layang (Decapterus spp)
2.2.1 Tingkah Laku
Terhadap Cahaya
Ikan layang (Decapterus spp) mempunyai
tingkah laku fototaksis positif dimana ikan akan selalu mendekati cahaya ketika
malam hari. Pada umumnya ikan pelagis akan muncul ke lapisan permukaan sebelum
matahari terbenam dan biasanya ikan-ikan tersebut akan membentuk kelompok.
Sesudah matahari terbenam, ikan-ikan tersebut menyebar ke dalam kolom air dan
mencari lapisan yang lebih dalam.
2.2.2 Tingkah Laku
Terhadap Arus
Ikan layang meskipun aktif berenang, namun terkadang
tidak aktif pada saat membentuk gerombolan di suatu daerah yang sempit atau
disekitar benda-benda terapung. Oleh karena itu nelayan payang dan purse seine
di Jawa memasang rumpon dalam aktivitas penangkapan mereka. Menurut Sumarto dalam Prihatini (2006)
sifat menggerombol ikan menentang arus.
Sifat menggerombol ikan layang tidak terbatas dengan ikan sejenisnya, bahkan
kerap kali bergabung dengan jenis lainnya, seperti bawal (Stromateus sp)
, Selar (Caranx sp) , ikan Tembang (Sardinella sp) dan
lain-lainnya.
2.3 Tingkat Kematangan Gonad
Dalam
pencatatan komposisi kematangan gonad dihubungkan dengan waktu akan didapat
daur perkembangan gonad tersebut, namun bergantung kepada pola dan macam
pemijahannya spesies yang bersangkutan. Persentase TKG dapat dipakai untuk
menduga waktu terjadinya pemijahan. Ikan yang mempuyai satu musim pemijahan
panjang, akan ditandai dengan peningkatan persentase TKG yang tinggi pada
setiap akan mendekati musim pemijahan. Bagi ikan yang mempunyai musim pemijahan
sepanjang tahun, pada pengambilan contoh setiap saat akan didapatkan komposisi
tingkat kematangan gonad (TKG) terdiri dari berbagai tingkat dengan persentase
yang tidak sama.
Dasar
yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan pengamatan secara
morfologi melalui bentuk, ukuran panjang dan berat warna dan Perkembangan isi
gonad yang dapat dilihat. Informasi ini dapat dijadikan dasar pengaturan
besarnya mata jaring. Besarnya mata jaring ditetapkan sedemikian rupa sehingga
paling tidak ikan yang ditangkap sudah memijah, minimal satu kali memijah, ikan
layang (Decapterus kurroides) yang pertama kali memijah berkisar memiliki
panjang cagak 25-27 cm (Prihatini, 2006).
2.4 Habitat
Ikan
layang (Decapterus kurroides) merupakan spesies ikan layang yang berada
di daerah dasar perairan. Penyebaran ikan layang ini sangat menyebar di daerah
perairan Indonesia, yaitu dari Pulau Seribu, P. bawean, P. Masalembo, Selat
Makassar, Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Flores, Arafuru, Selat Bali, dan
Perairan Selatan Pulau Jawa. Decapterus kurroides termasuk jenis ikan
layang yang agak langka yang terdapat di perairan Palabuhanratu, Labuhan,
Muncar, Bali dan Aceh. Jenis ikan layang yang banyak di perairan Cisolok adalah
jenis layang Decapterus Kurroides dan masyarakat sekitar perairan
Cisolok menyebutnya ikan selayang.
Penyebaran
ikan layang (Decapterus kurroides) di Indonesia terdapat di perairan
Pasifik barat Indonesia, perairan Afrika Timur sampai Filiphina, perairan utara
sampai selatan Jepang, perairan selatan sampai barat Australia (Bleeker, 1855 dalam Dahlan, 2012).
Lingkungan ikan layang (Decapterus
kurroides) cukup berbeda dengan jenis genus Decapterus lainnya, ikan
ini berada di kedalaman 100-300 m, dan biasanya berada di kedalaman 150-300 m,
dan biasa berinteraksi di karang (Saanin, 1984 dalam Dahlan, 2012).
2.5 Sebaran
Ikan
layang tersebar di seluruh dunia. Ikan layang tersebar dengan mendiami
daerah-daerah tropis dan subtropis di Lautan Indo-pasifik dan Lautan Atlantik.
Jenis ikan layang sangat beragam, setiap jenisnya memiliki daerah sebaran yang
berbeda, dan juga ada yang daerah sebarannya tumpang tindih satu sama lain.
Jenis ikan layang Decapterus russeli memiliki daerah sebaran yang paling
luas diantara jenis layang yang lainnya. Ikan layang jenis Decapterus kurroides
ini hampir tertangkap di seluruh daerah perairan Indonesia, dan sangat dominan
di perairan Jawa, mulai dari Pulau Masa Lembu, Pulau Bawean, dan juga seluruh
daerah Kepulauan Seribu. Jenis ikan layang lainnya yaitu Decapterus layang tersebar
di perairan-perairan dangkal dan untuk jenis Decapterus macrosoma tersebar
di laut Jaluk. Berdasarkan data penangkapan di Indonesia, ikan layang jenis Decapterus
layang tertangkap di Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Madura dan perairan laut
dangkal lainnya di Indonesia, sedangkan jenis Decapterus macrosoma tertangkap
oleh nelayan-nelayan di Laut Jeluk seperti Pulau Banda, Ambon, Sangihe, dan
Selat Bali. Decapterus kurroides tergolong jenis ikan layang yang langka
yang hanya tersebar di tiga daerah di Indonesia, yaitu di perairan Labuhan,
perairan Selat Bali, dan juga di perairan Palabuhanratu, Jawa Barat, dalam
jumlah besar pada musim-musim tertentu (Djamali, 1979 dalam Dahlan, 2012).
Sebaran
ikan layang (Decapterus kurroides) sangat berkaitan erat dengan makanan
ikan tersebut. Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan, dan sebaran
ikan layang. Kebiasaan akan ikan layang dapat diketahui dengan melihat habitat
ikan layang. Ikan layang merupakan pemakan plankton hewani, benthos, dan
ikan-ikan kecil.
2.6
Musim dan daerah penangkapan
Musim
penangkapan ikan layang tergantung dari pola migrasinya. Pola migrasi ikan
layang adalah musiman, karena kebiasaan hidupnya sangat peka terhadap salinitas
rendah, juga ikan layang melakukan migrasi setiap hari yaitu migrasi harian.
Migrasi ikan layang, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu yang
secara tidak langsung jenis pakannya itu dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.
Ikan layang tinggal di lautan luas atau juga tersebar di perairan teluk. Puncak
produksi ikan layang di perairan Jawa terjadi dua kali dalam setahun yang
kurang lebih jatuh pada bulan Januari-Maret dan Juli-September(Prihatini, 2006).
Puncak
musim ini dapat berubah maju dan mundur sesuai dengan perubahan musim. Nelayan
di perairan timur Pulau Seribu menangkap ikan layang pada akhir Juni sampai
awal Juli yang memiliki ukuran kecil. Pada pekan-pekan berikutnya ikan layang
tumbuh menjadi besar hingga mencapai ukuran 15 cm dan produksinya pun
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Muh.
Arifin. 2012. Keragaman Populasi dan Biologi Reprosuksi
Ikan Layang
(Decapterus macrosoma Bleeker
1841) di Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk
Bone. Universitas Hasanuddin.
Makasar
Prihatini,
Ambar. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp) Hasil
Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN
Pekalongan. Tesis. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar