Mohon komen di sini! ()

Minggu, 13 April 2014

PENENTUAN LOKASI INDUSTRI



MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI PERIKANAN

“PENENTUAN LOKASI INDUSTRI’’










OLEH:

RISKA KURNIAWATI

125080201111007






FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ............................................................................................................             i

BAB I   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................             1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................              1

1.3 Tujuan .....................................................................................................             1

BAB II   PEMBAHASAN

2.1 Penentuan Lokasi Industri......................................................................              2

2.2 Teori Lokasi Industri..............................................................................              5

BAB III   PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................             7

3.2 Saran .......................................................................................................             7


DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................               8




BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara yang berkembang, Indonesia perlu adanya perindustrian dalam negeri guna untuk memajukan perekonomian negara. Pembangunan industry yang semakin meningkat akan berakibat pada percepatan terciptanya struktur ekonomi yang lebih seimbang, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rangkaian proses produksi industry untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian akan mengurangi ketergantungan akan barang impor, bahkan pada akhirnya akan meningkatkan ekspor hasil industry (Purwanti, 2012).

Dalam membangun perindustrian di negara maka sangat penting menentukan suatu lokasi perindustrian, agar industri yang dijalankan dapat berjalan lancar dan mampu bersaing dengan industri lainnya selain itu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pasar yang luas. Jika suatu perindustrian maju maka pendapatan negarapun akan naik dan masyarakat akan lebih mampu terjamin.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu, pengambilan keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersial. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi (Geografi, 2010).



1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara penentuan lokasi suatu industri?

b. Apa saja teori lokasi industri?



1.3 Tujuan

a. Mengetahui cara-cara menentukan lokasi suatu industri

b. Mengetahui apa saja teori lokasi industri



                                                                                                  



BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penentuan Lokasi Industri

Lokasi suatu industri berada, selain memperlihatkan karakteristik dari kegiatan industrinya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu, pengambilan keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersial. Artinya, lokasi tersebut harus memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada (Geografi, 2010).

Semakin strategis suatu lokasi industri, berarti akan semakin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pangsa pasar yang lebih luas.

Menurut Bellatrik (2011) faktor-faktor untuk menentukan lokasi industri suatu industri dapat dibedakan menjadi dua macam:

1) Faktor pokok meliputi lokasi bahan baku, sumber tenaga kerja, biaya angkutan, daerah pemasaran, sumber energi, dan lain-lain.

a. Bahan mentah (bahan baku)

Bahan mentah merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam kegiatan industri, sehingga keberadaannya harus selalu tersedia dalam jumlah yang besar demi kelancaran dan keberlanjutan proses produksi. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri, cadangannya cukup besar dan banyak ditemukan maka akan mempermudah dan memperbanyak pilihan atau alternatif penempatan lokasi industri. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri cadangannya terbatas dan hanya ditemukan di tempat tertentu saja maka akan menyebabkan biaya operasional semakin tinggi dan pilihan untuk penempatan lokasi industri semakin terbatas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji bahan baku menurut Atesya  (2013) antara lain:

·   Jenis bahan baku

·   Jumlah dan kualitas bahan baku

·   Persebaran asal bahan baku

·   Potensi bahan baku untuk masa yang akan datang

b. Modal

Modal yang digunakan dalam peoses produksi merupakan hal yang sangat penting. Hal ini kaitannya dengan jumlah produk yang akan dihasilkan, pengadaan bahan mentah, tenaga kerja yang dibutuhkan, teknologi yang akan digunakan, dan luasnya sistem pemasaran.

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan tulang punggung dalam menjaga kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya. Dengan demikian, penempatan lokasi industri berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung pada jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.

d. Sumber energi

Kegiatan industri sangat membutuhkan energi untuk menggerakkan mesin-mesin produksi, misalnya: kayu bakar, batubara, listrik, minyak bumi, gas alam, dan tenaga atom/nuklir. Suatu industri yang banyak membutuhkan energi, umumnya mendekati tempat-tempat yang menjadi sumber energi tersebut.

e. Transportasi

Kegiatan industri harus ditunjang oleh kemudahan sarana transportasi dan perhubungan. Hal ini untuk melancarkan pasokan bahan baku dan menjamin distribusi pemasaran produk yang dihasilkan.

f. Pasar

Menurut Robinson (1979) dalam Eni dan Tri (2012) Industri dibangun karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.



Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai berikut.

1) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.

2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/ hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri adalah 4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan keinginan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).

g. Teknologi yang digunakan

Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat menghambat jalannya suatu kegiatan industri. Penggunaan teknologi yang disarankan untuk pengembangan industri pada masa mendatang adalah industri yang: memiliki tingkat pencemaran (air, udara, dan kebisingan) yang rendah, hemat air, hemat bahan baku, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

h. Perangkat hukum

Perangkat hukum dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan sangat penting demi menjamin kepastian berusaha dan kelangsungan industri, antara lain tata ruang, fungsi wilayah, upah minimum regional (UMR), perizinan, sistem perpajakan, dan keamanan.

i. Kondisi lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi. seperti keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.

2) Faktor tambahan, meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan  

ketersediaan air.





2.2 Teori Lokasi Industri

 Menurut Bellatrik (2011) teori lokasi muncul untuk menentukan lokasi yang terbaik secara ekonomis bagi suatu industri.

1) Teori lokasi industri dari Weber

Teori lokasi industri dari Webber dikenal dengan sebutan least cost location. Isi pokok teori Webber adalah lokasi industri dipilihkan di tempat-tempat yang biayanya paling minimal.

2) Teori lokasi industri optimal dari Losch

Teori lokasi optimal dari Losch berdasarkan permintaan. Menurut Losch, lokasi optimal suatu industri adalah lokasi yang dapat menguasai wilayah pemasaran terluas.

3) Analisis wilayah pasar model Hotteling

Tujuan pasar model Hotteling adalah menganalisis strategi lokasi dua industri yang bersaing di pasar. Menurut Hotteling elastisitas permintaan akan mendorong difusi industri.

4) Pendekatan Perilaku menurut Pred

Pred menyusun matrik perilaku yang dapat digunakan untuk menganalisis pengambilan keputusan tentang berbagai lokasi. Pada prinsipnya, lokasi industri menurut Pred ditentukan berdasarkan perilaku pengambilan keputusan.

Menurut Atesya (2013) dalam menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, tekhnologi, peraturan dan lingkungan dapat dilakukan dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Lokasi industri dekat dengan bahan baku jika:

1) Bahan baku yang digunakan mudah rusak,

2) Pengangkutan barang jadi lebih mudah jika dibandingkan dengan pengangkutan         

    bahan baku,

3) Bahan baku yang digunakan lebih berat daripada produk yang dihasilkan.

b. Lokasi industri berdasar pasar, jika:

1) Produksi yang dihasilkan lebih berat dibandingkan dengan bahan baku,

2) Bahan baku yang digunakan tidak mudah rusak,

3) Wilayah pasar luas,

4) Produksi yang dihasilkan lebih mudah rusak setelah pengolahan,

         5) Faktor prestise (gengsi lebih dipentingkan, misalnya industri periklanan/

              advertising).

c. Lokasi industri berdasarkan biaya angkut, berarti sedapat mungkindidirikan di daerah yang lancar transportasinya baik jumlah hasil produksinya maupun bahan-bahan baku yang diperlukan.

d. Lokasi industri berorientasi pada tenaga kerja

  Tenaga kerja dalam industri berkaitan dengan dua hal, yaitu:

(1) Kuantitas atau jumlah tenaga kerja yang ditampung oleh industri

(2) Kualitas atau mutu tenaga kerja yang dimiliki industri

e. Lokasi industri berdasarkan modal da tekhnologi

Lokasi industri perlu diperhitungkan, besarnya modal yang dibutuhkan dalam proses produksi, dan perlu memiliki tekhnologi yang menjadikan industri lebih efisien. Dalam tekhnologi yang dipertimbangkan sumber tenaga yang paling tepat digunakan, seperti tenaga hewan, tenaga air, tenaga listrik, tenaga gas, batubara, atau minyak bumi.

f. Lokasi industri berdasarkan peraturan dan lingkungan

Berkaitan dengan hal ini, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah no.29 tahun 1986 tentang pelaksanaan analisis dampak lingkungan (AMDAL), atau analisis mengenai dampak lingkungan.






BAB III

PENUTUP



3.1 Kesimpulan

Ø  Faktor-faktor  untuk menentukan lokasi industri suatu industri dapat dibedakan menjadi dua macam: Faktor pokok dan Faktor tambahan .

Ø  Faktor pokok meliputi: bahan mentah (bahan baku), modal, tenaga kerja, sumber energi, transportasi, pasar, teknologi yang digunakan, perangkat hukum, kondisi lingkungan

Ø  Faktor tambahan, meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan   ketersediaan air.

Ø  Teori lokasi dalam perindustrian ada tiga yaitu: Teori lokasi industri dari Weber, Teori lokasi industri optimal dari Losch, Analisis wilayah pasar model Hotteling, Pendekatan Perilaku menurut Pred



3.2 Saran

 Dalam menentukan suatu lokasi industri, maka haruslah memerhatikan faktor-faktor dalam penentuan lokasi agar suatu industri dapat maju.

































DAFTAR PUSTAKA



Atesya, Rossy. 2013. Penentuan lokasi industri. http://rossyatesyak.blogspot.com/2013/08/ penentuan-lokasi-industri.html. Diakses pada tanggal  25 maret 2014 pukul 8:56

Bellatrik. 2011. Perindustrian: Menentukan Lokasi Industri. http://geo-smancis.blogspot.com/ 2011/05/perindustrian-menentukan-lokasi.html. Diakses pada tanggal  25 maret 2014 pukul 8:55

Eni, A dan Tri H. 2012. Penentuan Lokasi Industri. http://ssbelajar.blogspot.com/2012 /09/ penentuan-lokasi-industri.html. Diakses pada tanggal  25 maret 2014 pukul 8:56

Geografi. 2010. Menentukan Lokasi Industri. http://geografi-geografi.blogspot.com/ 2010/11/ menentukan-lokasi-industri-lokasi-suatu.html. Diakses pada tanggal  25 maret 2014 pukul 8:50

Purwanti, Pudji.  2012. Pengertian Dan Ruang Lingkup Manajemen Industri Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar