MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI
PERIKANAN
“PENENTUAN LOKASI INDUSTRI’’
OLEH:
RISKA KURNIAWATI
125080201111007
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI
............................................................................................................ i
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah
.................................................................................. 1
1.3
Tujuan
..................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Penentuan Lokasi Industri...................................................................... 2
2.2
Teori Lokasi Industri.............................................................................. 5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 7
3.2
Saran ....................................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang, Indonesia perlu
adanya perindustrian dalam negeri guna untuk memajukan perekonomian negara.
Pembangunan industry yang semakin meningkat akan berakibat pada percepatan
terciptanya struktur ekonomi yang lebih seimbang, memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan rangkaian proses produksi industry untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Dengan demikian akan mengurangi ketergantungan akan barang impor,
bahkan pada akhirnya akan meningkatkan ekspor hasil industry (Purwanti, 2012).
Dalam membangun perindustrian di negara maka sangat penting menentukan suatu lokasi
perindustrian, agar industri yang dijalankan dapat berjalan lancar dan mampu
bersaing dengan industri lainnya selain itu untuk memperbesar keuntungan
dengan menekan biaya produksi dan meraih pasar yang luas. Jika suatu perindustrian maju maka pendapatan negarapun akan naik dan
masyarakat akan lebih mampu terjamin.
Banyak faktor yang
mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu, pengambilan
keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pemilihan lokasi yang strategis merupakan
kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat
komersial. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi industri yaitu untuk
memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi (Geografi, 2010).
1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara penentuan lokasi suatu industri?
b. Apa saja teori lokasi industri?
1.3
Tujuan
a. Mengetahui cara-cara
menentukan lokasi suatu industri
b. Mengetahui apa saja
teori lokasi industri
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penentuan Lokasi Industri
Lokasi suatu industri berada, selain memperlihatkan
karakteristik dari kegiatan industrinya juga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan industri tersebut. Banyak faktor
yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu industri. Karena itu, pengambilan
keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pemilihan lokasi yang strategis merupakan
kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat
komersial. Artinya, lokasi tersebut harus memiliki atau memberikan
pilihan-pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada (Geografi,
2010).
Semakin strategis suatu lokasi industri, berarti
akan semakin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian,
tujuan penentuan lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan
menekan biaya produksi dan meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Menurut Bellatrik
(2011) faktor-faktor untuk menentukan lokasi industri suatu industri
dapat dibedakan menjadi dua macam:
1) Faktor pokok meliputi lokasi bahan baku, sumber
tenaga kerja, biaya angkutan, daerah pemasaran, sumber energi, dan lain-lain.
a. Bahan mentah (bahan baku)
Bahan mentah merupakan kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi dalam kegiatan industri, sehingga keberadaannya harus selalu tersedia
dalam jumlah yang besar demi kelancaran dan keberlanjutan proses produksi.
Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri, cadangannya cukup besar dan
banyak ditemukan maka akan mempermudah dan memperbanyak pilihan atau alternatif
penempatan lokasi industri. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan industri
cadangannya terbatas dan hanya ditemukan di tempat tertentu saja maka akan
menyebabkan biaya operasional semakin tinggi dan pilihan untuk penempatan lokasi
industri semakin terbatas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji
bahan baku menurut Atesya (2013) antara lain:
·
Jenis bahan baku
·
Jumlah dan kualitas bahan baku
·
Persebaran asal bahan baku
·
Potensi bahan baku untuk masa yang
akan datang
b. Modal
Modal yang digunakan dalam peoses produksi merupakan
hal yang sangat penting. Hal ini kaitannya
dengan jumlah produk yang akan dihasilkan, pengadaan bahan mentah, tenaga kerja
yang dibutuhkan, teknologi yang akan digunakan, dan luasnya sistem pemasaran.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan tulang punggung dalam menjaga
kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya. Dengan demikian,
penempatan lokasi industri berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung pada
jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.
d. Sumber energi
Kegiatan industri sangat membutuhkan energi untuk menggerakkan
mesin-mesin produksi, misalnya: kayu bakar, batubara, listrik, minyak bumi, gas
alam, dan tenaga atom/nuklir. Suatu industri yang banyak membutuhkan energi,
umumnya mendekati tempat-tempat yang menjadi sumber energi tersebut.
e. Transportasi
Kegiatan industri harus ditunjang oleh kemudahan
sarana transportasi dan perhubungan. Hal ini untuk melancarkan pasokan bahan
baku dan menjamin distribusi pemasaran produk yang dihasilkan.
f. Pasar
Menurut Robinson (1979) dalam Eni dan Tri (2012) Industri dibangun
karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri memproduksi
barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa
pasar atau konsumen merupakan bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan
industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut
mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi luasnya daerah
pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan
masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.
Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh
strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu
menuju keunggulan kompetisi yang berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi
dua faktor sebagai berikut.
1) Faktor
mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/ hukum,
teknologi/fisik, dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau
pelaku industri adalah 4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product),
harga yang kompetitif (price), dan
promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan
keinginan (customer needs and wants),
biaya pelanggan (cost to customer),
kenyamanan (convenience), dan
komunikasi (communication).
g. Teknologi yang
digunakan
Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat
menghambat jalannya suatu kegiatan industri. Penggunaan teknologi yang
disarankan untuk pengembangan industri pada masa mendatang adalah industri
yang: memiliki tingkat pencemaran (air, udara,
dan kebisingan) yang rendah, hemat air, hemat bahan baku, dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi.
h. Perangkat hukum
Perangkat hukum dalam bentuk peraturan dan
perundang-undangan sangat penting demi menjamin kepastian berusaha dan
kelangsungan industri, antara lain tata ruang, fungsi wilayah, upah minimum
regional (UMR), perizinan, sistem perpajakan,
dan keamanan.
i. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu
yang ada di sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi. seperti
keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang stabil, iklim
yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.
2) Faktor tambahan,
meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan
ketersediaan air.
2.2 Teori Lokasi Industri
Menurut Bellatrik (2011) teori lokasi muncul
untuk menentukan lokasi yang terbaik secara ekonomis bagi suatu industri.
1) Teori lokasi
industri dari Weber
Teori lokasi industri
dari Webber dikenal dengan sebutan least
cost location. Isi pokok teori Webber adalah lokasi industri dipilihkan di
tempat-tempat yang biayanya paling minimal.
2) Teori lokasi industri
optimal dari Losch
Teori lokasi optimal
dari Losch berdasarkan permintaan. Menurut Losch, lokasi optimal suatu industri
adalah lokasi yang dapat menguasai wilayah pemasaran terluas.
3) Analisis wilayah
pasar model Hotteling
Tujuan pasar
model Hotteling adalah menganalisis strategi lokasi dua industri yang bersaing
di pasar. Menurut Hotteling elastisitas permintaan akan mendorong difusi
industri.
4) Pendekatan Perilaku
menurut Pred
Pred menyusun matrik
perilaku yang dapat digunakan untuk menganalisis pengambilan keputusan tentang
berbagai lokasi. Pada prinsipnya, lokasi industri menurut Pred ditentukan
berdasarkan perilaku pengambilan keputusan.
Menurut Atesya (2013)
dalam menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut,
tenaga kerja, modal, tekhnologi, peraturan dan lingkungan dapat dilakukan
dengan klasifikasi sebagai berikut:
a.
Lokasi industri dekat dengan bahan baku jika:
1) Bahan baku yang
digunakan mudah rusak,
2) Pengangkutan barang
jadi lebih mudah jika dibandingkan dengan pengangkutan
bahan baku,
3) Bahan baku yang
digunakan lebih berat daripada produk yang dihasilkan.
b.
Lokasi industri berdasar pasar, jika:
1) Produksi yang
dihasilkan lebih berat dibandingkan dengan bahan baku,
2) Bahan baku yang
digunakan tidak mudah rusak,
3) Wilayah pasar luas,
4) Produksi yang
dihasilkan lebih mudah rusak setelah pengolahan,
5) Faktor
prestise (gengsi lebih dipentingkan, misalnya industri periklanan/
advertising).
c. Lokasi industri berdasarkan biaya angkut, berarti
sedapat mungkindidirikan di daerah yang lancar transportasinya baik jumlah
hasil produksinya maupun bahan-bahan baku yang diperlukan.
d.
Lokasi industri berorientasi pada tenaga kerja
Tenaga kerja dalam industri berkaitan dengan
dua hal, yaitu:
(1) Kuantitas atau
jumlah tenaga kerja yang ditampung oleh industri
(2) Kualitas atau mutu
tenaga kerja yang dimiliki industri
e.
Lokasi industri berdasarkan modal da tekhnologi
Lokasi industri perlu
diperhitungkan, besarnya modal yang dibutuhkan dalam proses produksi, dan perlu
memiliki tekhnologi yang menjadikan industri lebih efisien. Dalam tekhnologi
yang dipertimbangkan sumber tenaga yang paling tepat digunakan, seperti tenaga
hewan, tenaga air, tenaga listrik, tenaga gas, batubara, atau minyak bumi.
f.
Lokasi industri berdasarkan peraturan dan lingkungan
Berkaitan dengan hal
ini, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah no.29 tahun 1986 tentang
pelaksanaan analisis dampak lingkungan (AMDAL), atau analisis mengenai dampak
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Faktor-faktor untuk menentukan lokasi industri suatu
industri dapat dibedakan menjadi dua macam: Faktor pokok dan Faktor
tambahan .
Ø Faktor pokok meliputi: bahan
mentah (bahan baku), modal, tenaga kerja, sumber energi,
transportasi, pasar, teknologi yang
digunakan, perangkat hukum, kondisi lingkungan
Ø Faktor
tambahan, meliputi iklim, kebijaksanaan pemerintah di bidang industri dan ketersediaan
air.
Ø Teori lokasi dalam perindustrian ada tiga yaitu:
Teori lokasi industri dari Weber, Teori lokasi industri optimal dari Losch, Analisis
wilayah pasar model Hotteling, Pendekatan Perilaku menurut Pred
3.2 Saran
Dalam menentukan suatu lokasi industri, maka
haruslah memerhatikan faktor-faktor dalam penentuan lokasi agar suatu industri
dapat maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Atesya, Rossy.
2013. Penentuan lokasi industri. http://rossyatesyak.blogspot.com/2013/08/
penentuan-lokasi-industri.html. Diakses pada
tanggal 25 maret 2014 pukul 8:56
Bellatrik. 2011. Perindustrian:
Menentukan Lokasi Industri. http://geo-smancis.blogspot.com/
2011/05/perindustrian-menentukan-lokasi.html. Diakses pada tanggal 25 maret
2014 pukul 8:55
Eni,
A dan Tri H. 2012. Penentuan Lokasi Industri. http://ssbelajar.blogspot.com/2012
/09/ penentuan-lokasi-industri.html. Diakses pada
tanggal 25 maret 2014 pukul 8:56
Geografi.
2010. Menentukan Lokasi Industri. http://geografi-geografi.blogspot.com/
2010/11/ menentukan-lokasi-industri-lokasi-suatu.html. Diakses pada tanggal 25 maret
2014 pukul 8:50
Purwanti,
Pudji. 2012. Pengertian Dan Ruang
Lingkup Manajemen Industri Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar